Jumat, November 14, 2008

Jeritan Istri Muda

Beberapa malam yang lalu, saya dan beberapa teman "gantung-gantungan" di Djendelo Cafe yang terletak di lantai dua toko Buku Togamas Jogja. Yang menarik dari kafe satu ini adalah, selain suasananya yg sengaja di-set seperti rumah Indonesia tahun 70-an, adalah nama makanan dan minumannya yang dibuat seaneh mungkin dengan unsur lokalitas yg sangat kental.

saya: Mbak, kopi item satu ya!
mbak: Ok. "kuminum Air Kata-Kata" satu ya mas?
saya: eh...lo...kok....

Jadi malem itu, kami berlima sudah menghabiskan satu "kuminum air kata-kata", dua gelas "manunggaling kawula gusti", satu "bima cukur kumis", satu "mangun wijaya luar biasa" dan satu "sengkuwi lali jiwo". Maksundnya satu kopi panas hitam, dua gelas ice cream, satu milo anget, satu kopi dingin. Hehe. Lucu ya.
Kalau saja saya jadi ownernya, maka menunya jadi kayak gini:

es jeruk: racun dunia telah tiba
es teh: kukira kau gila
nasi goreng: sangkuriang bertenak kuda nil
nasi liwet: dayang sumbi mandi di aer
cappucino: jeritan istri muda
espresso: ajimat istri tua
cokelat panas: Ketuhanan Yang Maha Esa.

saya: Mbak, saya minta ajimat istri tua satu, kukira kau gila dua, sama racun dunia telah tiba satu!
mbak: itu aja mas?
saya: hmm...biar enak pake jeritan istri muda ya mbak!
mbak: Ok
pelanggan baru: ?%#@%^##...eeeeeeeeeee....(pasti dikerjain nih gua, ayo kameranya mana?)

1 yg ikut nimbrung:

Mokhamad Rifqie mengatakan... @ 15 November 2008 pukul 19.03

ho oh dhe emg sinting itu nam2nya, aq dl sama tatak juga sempet bgg, sebelum akhirnya memesan baginda maling apa gt, yg jelas enk bgt nd free wi fi tentunya kakakakak...

Posting Komentar