Kamis, Oktober 23, 2008

Menikahi Bocah 12 Tahun

Gile, pas pagi ini ke MAP, habis cek email, cek blog dan akhiornya buka detik, nemu berita ini sumpah saya shock. Bagaimana bisa?
Alasannya si pelaku (saya menyebutnya demikian karena saya pikir ini tindakan kejahatan), adalah Rasulullah saja bisa!!!

Let me explain this dengan segala keterbatasan keimanan saya. Rasulullah menikahi Aisyah yang baru berumur 9 tahun adalah benar, bahwa kenyataan Rasulullah tidak berlaku sebagai "suami" ketika selesai akad menikahi Aisyah adalah juga bener. Dan saya merasa bahwa itu merupakan sesuatu yang magis, mistis dan luar biasa yang dilakukan oleh Rasulullah. Sesuatu yang menjadi keistimewaannya. Seperti Nabi Isa yang yang tidak memiliki ayah. Makanya saya sering merasa geram dengan mereka yang mengaku-aku (some women on TV who were so proud to say that her child didn't have a father), karena jika demikian apa istimewanya Nabi Isa, kalo ternyata banyak anak yang bisa "lahir" tanpa seorang ayah. Nah, begitu pula, kasus Syeh ini. Apa istimewanya pernikahan agung Rasulullah dengan Aisyah jika kemudian Syeh ini merasa bahwa hal tersebut adalah hal biasa untuk dilakukan.

eh, ni saya dapat link untuk menjelaskan duduk masalahnya. Ini.

2 yg ikut nimbrung:

Mokhamad Rifqie mengatakan... @ 24 Oktober 2008 pukul 10.33

aq kmrn nntn laskar pelangi, and antrinya bener2 gak waras, sorry to say dhe, filmny emg menguras air mata, tapi masih blm bgs...

mungkin kita bs berharap bnyk sm sequelnya tar..., sssttt...c pewe filmny blm mulai mlh dh nangis, hahaha...

komen bwt postingan ini:
ini jelas aneh dhe, mana ada to kyai yg gak tau kalo hadist yang mengatakan bahwa aisyah dipinang pd umur 7 thn and mulai berumah tangga pd 9 thn merupakan hadist yang dhoif alias lemah...

alesannya adalah semua yang meriwayatkan (perawi2 dari hadist ini) resmi dinyatakan tidak reliable...

cari aja di google, buaaanyak bgt bantahan ats hadis ini...

PS: Kdg bnyk loh dhe...hadist hadist yang srg kita denger, tapi ternyata hadisnya lemah atao malah hadist palsu, contoh konkretnya yaitu hadis assholatu imaddudien yang artinya sholat itu tiang agama...

waallahu a'lam bishowab...

Ade Candra mengatakan... @ 24 Oktober 2008 pukul 20.56

Wah, Laskar Pelangi: imperfect is another perfect.

Masalahnya kita, sebagai umat yang ga tau banyak, jadi bingung mana yang bener mana yang gak. Kalo dah kayak gitu ya tinggal ijtihad pribadi...pergi ke nurani, ke inti jiwa...halah.

Posting Komentar